Stasiun Meteorologi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika Cilacap mengimbau masyarakat Jawa Tengah bagian selatan khususnya Cilacap untuk mewaspadai kemungkinan terjadinya hujan ekstrem pada Desember 2011.
"Hujan ekstrem biasa terjadi antara November, Desember, dan Januari. Pada bulan November kemarin tidak terpantau adanya hujan ekstrem, sehingga diprakirakan akan terjadi pada Desember hingga Januari 2011," kata prakirawan cuaca Stasiun Meteorologi Cilacap, Teguh Wardoyo, di Cilacap, Jumat (2/12/2011).
Menurut dia, hujan ekstrem atau hujan dengan intensitas tinggi yang berlangsung dalam beberapa hari ini dikhawatirkan dapat mengakibatkan banjir sehingga masyarakat diimbau untuk memperbaiki saluran air yang mengalami kerusakan atau tersumbat.
Kendati demikian, dia mengatakan, secara umum curah hujan di wilayah Jateng selatan selama bulan Desember diprakirakan berlangsung normal dan khusus Cilacap berkisar antara 400-500 milimeter.
"Pada November kemarin, curah hujan di Cilacap tercatat mencapai 500 milimeter lebih atau masuk dalam kategori normal. Curah hujan normal di Cilacap pada bulan November termasuk tinggi, yakni berkisar antara 500-600 milimeter dan berdasarkan pengamatan dalam 30 tahun merupakan puncak musim hujan," katanya.
Ia mengatakan, hujan ekstrem biasanya ditandai dengan kondisi cuaca cerah dan panas pada pagi hari tetapi menjelang siang tampak mendung serta hujan di sore hari.
Menurut dia, kondisi tersebut sebenarnya telah terlihat dalam beberapa hari terakhir di Jateng selatan khususnya Cilacap dan Purwokerto namun belum sampai mengakibatkan hujan ekstrem.
"Hal ini akibat di perairan selatan Jateng belum ada gangguan tropis yang berdampak pada terjadinya hujan ekstrem di wilayah Jateng selatan. Selain itu, angin puting beliung masih berpeluang terjadi di saat kondisi cuaca cerah dan panas pada pagi hari disusul hujan pada sore harinya," katanya.
Disinggung mengenai kondisi perairan selatan Jateng dan Yogyakarta, dia mengatakan, dalam beberapa hari ke depan diprakirakan kondusif dengan tinggi gelombang maksimum berkisar antara 1,5-2 meter dan kecepatan angin 3-18 knots yang bertiup dari arah tenggara.
Masyarakat di pesisir selatan Jateng dan Yogyakarta khususnya nelayan diimbau untuk mewaspadai kemungkinan adanya gelombang tinggi pada Desember hingga Januari 2012.
"Pada Desember-Januari biasanya banyak terdapat gangguan tropis berupa daerah pusat tekanan rendah di Samudera Hindia yang berdampak pada peningkatan tinggi gelombang. Saat ini terpantau satu daerah pusat tekanan rendah di Samudera Hindia barat daya Sumatra dengan tekanan udara di pusatnya sebesar 1.006 milibar sehingga masih jauh untuk bisa menjadi bibit badai," katanya.
"Hujan ekstrem biasa terjadi antara November, Desember, dan Januari. Pada bulan November kemarin tidak terpantau adanya hujan ekstrem, sehingga diprakirakan akan terjadi pada Desember hingga Januari 2011," kata prakirawan cuaca Stasiun Meteorologi Cilacap, Teguh Wardoyo, di Cilacap, Jumat (2/12/2011).
Menurut dia, hujan ekstrem atau hujan dengan intensitas tinggi yang berlangsung dalam beberapa hari ini dikhawatirkan dapat mengakibatkan banjir sehingga masyarakat diimbau untuk memperbaiki saluran air yang mengalami kerusakan atau tersumbat.
Kendati demikian, dia mengatakan, secara umum curah hujan di wilayah Jateng selatan selama bulan Desember diprakirakan berlangsung normal dan khusus Cilacap berkisar antara 400-500 milimeter.
"Pada November kemarin, curah hujan di Cilacap tercatat mencapai 500 milimeter lebih atau masuk dalam kategori normal. Curah hujan normal di Cilacap pada bulan November termasuk tinggi, yakni berkisar antara 500-600 milimeter dan berdasarkan pengamatan dalam 30 tahun merupakan puncak musim hujan," katanya.
Ia mengatakan, hujan ekstrem biasanya ditandai dengan kondisi cuaca cerah dan panas pada pagi hari tetapi menjelang siang tampak mendung serta hujan di sore hari.
Menurut dia, kondisi tersebut sebenarnya telah terlihat dalam beberapa hari terakhir di Jateng selatan khususnya Cilacap dan Purwokerto namun belum sampai mengakibatkan hujan ekstrem.
"Hal ini akibat di perairan selatan Jateng belum ada gangguan tropis yang berdampak pada terjadinya hujan ekstrem di wilayah Jateng selatan. Selain itu, angin puting beliung masih berpeluang terjadi di saat kondisi cuaca cerah dan panas pada pagi hari disusul hujan pada sore harinya," katanya.
Disinggung mengenai kondisi perairan selatan Jateng dan Yogyakarta, dia mengatakan, dalam beberapa hari ke depan diprakirakan kondusif dengan tinggi gelombang maksimum berkisar antara 1,5-2 meter dan kecepatan angin 3-18 knots yang bertiup dari arah tenggara.
Masyarakat di pesisir selatan Jateng dan Yogyakarta khususnya nelayan diimbau untuk mewaspadai kemungkinan adanya gelombang tinggi pada Desember hingga Januari 2012.
"Pada Desember-Januari biasanya banyak terdapat gangguan tropis berupa daerah pusat tekanan rendah di Samudera Hindia yang berdampak pada peningkatan tinggi gelombang. Saat ini terpantau satu daerah pusat tekanan rendah di Samudera Hindia barat daya Sumatra dengan tekanan udara di pusatnya sebesar 1.006 milibar sehingga masih jauh untuk bisa menjadi bibit badai," katanya.
Sumber: tribunjogja.com
0 comments:
Post a Comment
JOGJA BELAJAR BELAJAR ONLINE MENYENANGKAN, Jangan lupa tinggalkan jejak bukan kata pertamax. Kritik, saran dan komentar dari postingan blog jogja belajar ini bisa anda masukkan di kolom komentar yang tersedia dibawah ini.