Kurikulum 2013 Mata Pelajaran Dikembangkan Berdasarkan Kompetensi
Kurikulum 2013 : Pelajaran Dikembangkan Berdasarkan Kompetensi ini diposting oleh Horiq Sobarqah di blog Jogja Belajar 18 November 2012. ( )
Kurikulum Baru 2013, Perubahan kurikulum merupakan pekerjaan yang besar. Berubahnya kurikulum dapat merubah 4 aspek yang terkait di dalamnya, yaitu standar isi, standar proses, standar kelulusan, dan standar penilaian. Setelah berubah pun, kurikulum bukanlah hanya sebagai pajangan, tap harus diterjemahkan lagi dalam buku pengantar pelajaran yang akan disampaikan ke siswa. Tentang standar lulusan, perubahan akan tergambar dari soft skill dan hard skill yang diterjemahkan sebagai kompetensi para lulusan. Kedua kompetensi tersebut harus dinaikkan dan diseimbangkan dengan melibatkan tiga domain, yaitu sikap, keterampilan, dan pengetahuan.
Dari segi isi, ada kedudukan mata pelajaran dan pendekatannya. Kalau sekarang kompetensi itu diturunkan dari mata pelajaran, ke depan akan berubah menjadi mata pelajaran yang dikembangkan dari kompetensi. “Jadi mata pelajaran itu kendaraan saja. Kalau mau nyebrang lautan ya pakai kapal. Naik gunung pakai sepeda gunung,” kata Mendikbud M. Nuh, Selasa (13/11) di ruang kerjanya.
Pada standar proses, semula proses terpaku pada eksplorasi, terfokus. Sedang di kurikulum yang baru siswa menjadi lebih aktif dalam observasi. Dan untuk standar penilaian, akan dilakukan dengan berbasis kompetensi. Salah satu pendukung kompetensi itu adalah ekstrakulikuler Pramuka yang wajib diikuti semua siswa. Karena dalam pramuka terdapat leadership, kerja sama, keberanian, dan solidaritas.
Pendekatan kurikulum yang paling kritikal dan krusial berada pada pendidikan dasar SD dan SMP. Karena jika pendidikan di SD bagus, maka ke belakangnya juga akan bagus. Untuk SD-SMP digunakan pendekatan tematik integratif dalam semua mata pelajaran. Konsep ini merupakan metode pembelajaran yang didasarkan atas tema-tema. Dalam satu tema yang diangkat akan merambah ke mata pelajaran lain. “Misalkan pelajaran Bahasa Indonesia, guru mengambil tema sungai. Ada pendekatan observasi seperti apa sungai, apa isinya, kenapa bisa mengalir, dan sebagainya. Semua pendekatan tersebut akan mengarah kepada semua mata pelajaran. Baik bahasa indonesia, sains, agama, dan matematika,” Ujar Menteri Nuh.
Terdapat enam mata pelajaran yang akan diajarkan di SD. Yaitu Bahasa Indonesia, PPKn, Agama, Matematika, dan muatan lokal yang dibagi dua: prakarya dan pendidikan jasmani dan olahraga kesehatan. Dalam enam mata pelajar yang terintegrasi secra tematik ini, siswa tidak perlu lagi membawa puuluhan buku ke sekolah setiap harinya. Ada integrasi pembelajaran di dalamnya. Dengan perubahan kurikulum ini pula, siswa tidak terkungkung di dalam kelas ataupun laboratorium. Setiap apa yang dilihatnya menjadi bahan belajarnya, dan guru bukanlah satu-satunya sumber belajar.
Artikel Terkait : Kurikulum 2013, Mata Pelajaran Dikembangkan Berdasarkan Kompetensi
Kurikulum 2013 Mata Pelajaran Dikembangkan Berdasarkan Kompetensi
guru bahasa indonesia tidak tahu namanya biotik dan abiotik serta contohnya, kurikulum 2013 hanya untuk melanjutkan proyeknya yaitu pelatihan guru
ReplyDeleteYa benar, Namun Tidak semua guru bahasa indonesia tidak tahu. Masih banyak kekurangan dalam kurikulum di Indonesia. Semuanya Masih masa perbaikan..
DeleteMasalahnya yang lebih tau kekurangan kurikulum tidak mempunyai hak untuk merubahnya. Yang berhak hanyalah keputusan yang diatas.. Semoga Masukan2 dari kalangan bawah yang lebih memahami karakteristik di daerahnya masing2 bisa di pertimbangkan oleh kalangan atas untuk mengambil keputusan perbaikan kurikulum di Indoneisa bukan karena pengaruh dari negara luar..
Janganlah "maling teriak maling", merusak karakter bangsa dengan perilakunya sendiri, yang disalahkan pendidikan dan guru-guru. Semoga bapak/ibu guru yang terancam mapelnya tereliminasi, tetap sabar dan tawakal.Yang di luarnya bicara karakter, di dalamnya korupsi.., beri contoh yang baik, jangan muna...donk, Sdr." yth. Perilaku anak bangsa ini buruk karena frustasi atas kelakuan kalian, bukan karena guru mereka. apa daya mereka (guru-guru itu) mencegahnya, bila kalian malah selalu mempertontonkan keburukan kalian di depan mata mereka. Ya Tuhan, mohon ampun..! Negeri ini milik siapa?? milik koruptor??
ReplyDeleteSabar mas, nanti semua pasti ada balasannya tinggal menunggu waktu. yang salah akan terungkap nantinya. "Becik ketitik ALA ketoro",Klo manusia tidak bisa adil yang diatas nanti yang mengadili. kita berharap aja semuanya berubah dan membawa kebaikan kita bersama. Untuk guru yang dihapus mata pelajarannya kita do'a kan saja dapat ganti yang lebih baik.. do'a orang yang ter dzolimi itu makbul (bagi yang merasa terdzolimi)..:)
Deletebagaimana nasib guru-guru mapel dan lagi di sd sekarang anak-anak dituntut bisa mengoperasikan komputer terus kalau mapel komputer ditiadakan apa jadinya ? sebetulnya jika pemerintah ingin meningkatkan kualitas pendidikan tidaklah tepat jika sedikit-sedikit merubah kurikulum karena justru memperburuk kualitas pendidikan .Akan lebih baik satu model kurikulum saja jika dalam perjalanan ada yang tidak sesuai atau hasil kurang maksimal dicari penyebabnya dan ditindaklanjuti tanpa merubah-merubah kurikulum yang sudah ada kasihan para guru palagi nanti perubahan itu ditunggangi berbagai kepentingan dari berbagai pihak yang merugikan anak didik dan guru, kurikulum berubah otomatis buku juga harus ganti dan banyak pihak terkait "dinas pendidikan terkait" memaksa anak didik dan guru untuk membeli buku melalui lembaga tersebut. capek deh !
ReplyDelete