Showing posts with label Berita UN. Show all posts
Showing posts with label Berita UN. Show all posts

26 May 2012

Tingkat Kelulusan Bantul Tertinggi se-DIY


 Sabtu, 26 Mei 2012  10:21 wib
Ilustrasi: suasana ujian nasional. (Foto: Rifa Nadia/okezone)
Ilustrasi: suasana ujian nasional. (Foto: Rifa Nadia/okezone)
BANTUL – Hasil kelulusan Ujian Nasional (UN) 2012 SMA/MA/SMK Kabupaten Bantul menempati urutan pertama di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).

Dari total 4.391 peserta UN, 4.379 di antaranya atau 99,73 persen  dinyatakan lulus. "Kelulusan SMA/MA Bantul tertinggi di DIY. Urutan kedua dipegang Kota Yogyakarta, disusul Kulonprogo, Sleman dan Gunungkidul," kata Kepala Dinas Pendidikan Menengah dan Non Formal (Dikmenof) Kabupaten Bantul Masharun kemarin.

Angka kelulusan ini juga mengalami peningkatan dibandingkan dengan tahun ajaran sebelumnya. Untuk tahun ajaran lalu, persentase kelulusan untuk jenjang SMA/MA mencapai 99,43 persen. "Berarti hitungan kami naik 0,30 persen," ujarnya.

Sementara itu, Kepala Bidang Bina Program Dikmenof Bantul Listiawan mengatakan, untuk tingkat SMK, Bantul menempati urutan ketiga untuk kelulusan nilai akhir. "Namun untuk kelulusan UN tetap rangking pertama yaitu 86,43 persen," ucapnya.

Angka kelulusan untuk SMK juga mengalami peningkatan dibandingkan tahun lalu. "Tetapi memang kenaikan masih di bawah SMA/MA. Untuk SMK, kenaikannya 0,18 persen," kata Listiawan.

Untuk nilai rata-rata enam mata ujian UN, SMA 1 Bantul menempati urutan pertama dengan nilai rata-rata 49,76. Disusul SMA 2 Bantul 49,51 dan SMA Muhammadiyah Bantul menempati urutan ketiga dengan nilai rata-rata 47,35.

Pengumuman kelulusan SMA yang akan dilaksanakan serentak hari ini. Untuk mengantisipasi konvoi yang dilakukan siswa, pihak kepolisian akan mengoptimalkan Satu Sekolah Dua Polisi (SSDP). "Kalau ada konvoi, nantinya ditanya oleh petugas tujuannya ke mana, dan dikawal sampai selesai. Itu untuk mengantisipasi terjadinya tawuran atau kejahatan lain," kata Kasat Lantas Polresta Yogyakarta Kompol Bambang Sukmo Wibowo kemarin. (suharjono/ridho hidayat/koran si)(//rfa)


Sumber : http://kampus.okezone.com

05 February 2012

Bantul Punya Rumus Khusus Lulus UN

Ssttt…Bantul Punya Rumus Khusus Lulus UN
Kasi Perencanaan Dinas Pendidikan Menengah dan Kejuruan Kabupaten Bantul Ali Syuriansah, mengatakan, pihaknya punya rumus khusus agar seluruh siswa peserta ujian nasional (UN) di wiayahnya 100 persen lulus.

Ali sempat menunjukkan rumus tersebut, tapi langsung menutupnya lagi. Menurutnya rumus itu tidak perlu dipublikasi ke media. ""Ada rumus khusus untuk menghitung nilai akhir siswa. Kalau warga ingin tahu silakan datang ke kantor," katanya saat ditemui di Kantor Dinas Pendidikan.

Meski memiliki rumus khusus, namun Pemkab, Pemprov dan Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKP) tetap akan menggelar sejumlah uji coba UN. Pemkab menggelar dua kali uji coba, Pemprov satu kali uji dan MKKP menggelar tiga kali uji coba. “Totalnya, pelajar di Bantul harus melakukan tujuh kali uji coba UN. Itu belum termasuk uji coba mandiri dari sekolah," ucap Ali.

Uji coba yang dimulai sejak pertengahan Januari ini, kata Ali, akan melatih siswa mengerjakan soal semua mata pelajaran yang diujikan saat UN. "Ada enam mata pelajaran yang diujikan untuk jurusan IPA, yang lain lebih banyak lagi," ucapnya.

Ujian Nasional di Kabupaten Bantul, akan diikuti 44 SMA/MA dan 37 SMK. Total siswa yang mengikuti ada 4.458 siswa SMA/MA dan 4.212 siswa SMK

Sumber: tribunjogja.com

menghadapi UN ataupun SNMPTN

Yang Penting Siswa Tidak Grogi

YOGYA – Direktur utama LBB SSC Intersolusi Yogyakarta, Yana Suryana meminta siswa asuhnya tidak perlu takut menghadapi ujian. Menurutnya, siswa harus punya rasa percaya diri yang tinggi bahwa ia bisa menyelesaikan soal yang diujikan.

"Kami terus memotivasi para siswa untuk lebih Pede, baik saat menghadapi UN ataupun SNMPTN," katanya.

Yana menambahkan, pihaknya tidak hanya mengajari siswa dalam menyelesaikan soal. Pendekatan psikologis juga sangat perlu dilakukan dalam proses pendekatan kepada siswa.

Yana mengatakan, umumnya siswa takut pada pelajaran tertentu dan memiliki asumsi bahwa pelajaran tersebut sulit. Misalnya, siswa program IPA merasa kesulitan dalam pelajaran Fisika, dan pelajaran Matematika menjadi momok bagi siswa IPS.

"Intinya kita buat siswa termotivasi, tidak takut, dan siap untuk mempelajari semua bidang studi," tuturnya.

Sumber: TRIBUNJOGJA.COM